TPNPB-OPM mengklaim akan membebaskan pilot Susi Air segera, tetapi apakah ada masalah dengan pembebasan Philip Mehrtens?
TPNPB-OPM mengklaim akan membebaskan pilot Susi Air segera, tetapi apakah ada masalah dengan pembebasan Philip Mehrtens?
Proses pembebasan Philip Mark Mehrtens, pilot Susi Air yang disandera sejak 7 Februari 2023, memasuki fase baru.
Menurut Tentara Pebebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), pilot akan dibebaskan dalam waktu dekat.
Kami hanya memberikan waktu dua bulan, bulan ini dan bulan mendatang. Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan abangrock.com kepada BBC News Indonesia pada hari Minggu (4/8), “Kalau kami sudah punya uang, sudah siap, itu kami tinggal mengeluarkan pengumuman.”
Sejauh ini, ia menyatakan bahwa ia sedang membuat proposal untuk pembebasan pilot yang akan diserahkan kepada Egianus Kogoya, pimpinan sayap militer OPM di Nduga.
Salah satu poin yang disebutkan oleh Sebeby dalam proposal tersebut adalah bahwa kelompok sipil juga akan bertanggung jawab untuk menjemput Philip Mehrtens.
Dia mengatakan, “Kami meminta siapa yang datang jemput, atau lewat belakang, lewat depan itu terserah kami.”
Selain itu, ia meminta “Corridor Terbuka”, yang merujuk pada rute aman untuk membebaskan pilot Susi Air.
Sebby mengatakan, “Kami hanya meminta pemerintah Indonesia mengeluarkan militernya dari Ndugama, supaya sipil dan tim kami aman.”
Selain itu, dia menyatakan bahwa keputusan untuk membebaskan pilot Philip Mehrtens adalah hasil dari upaya pimpinan tertinggi TPNPB-OPM untuk “melobi dan meyakinkan” Egianus.
Bertanggung jawab kami untuk memberi tahu anggota kami, menjelaskan kerugian pembebasan atau penyanderaan pilot. Sebby mengatakan bahwa jika kita terus hidup, masyarakat internasional akan menyalahkan kita.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Theofranus Litaay belum menanggapi permintaan BBC News Indonesia.
Sebagaimana dilaporkan oleh Tempo, Letnan Kolonel Candra Kurniawan, Kepala Penerangan Kodam Cendrawasih, belum mendengar kabar tentang rencana pembebasan pilot Susi Air dari TPNPB-OPM pada hari Sabtu.
Namun, dia berpendapat bahwa langkah pembebasan ini dapat mengurangi risiko korban jiwa.
“Ini akan berdampak positif dalam meminimalkan korban jiwa, baik pilot, masyarakat, dan kedua belah pihak,” kata Candra kepada Tempo.
Selain itu, ia menyatakan bahwa sudah ada perundingan yang dilakukan dengan pendekatan dialogis untuk membebaskan Philip, yang melibatkan tokoh agama dan masyarakat Papua.
Juru bicara Susi Air, Donal Fariz, berharap rencana TPNPB-OPM tidak hanya pernyataan. Sebab, kelompok milisi pro Kemerdekaan Papua telah berulang kali menyebarkan informasi untuk membebaskan Philip.
Donal berkata, “Semoga ini tidak menjadi simpang siur. Kami berharap menjadi kenyataan.”